Di indonesia semua data anak yang bersekolah di sekolah yang terdaftar di Kemdikbud juga berhak didaftarke Kemdikbud ke Sistem DAPODIK "Data Pokok Pendidikan", namun yang menjadi masalah adalah Kemdikbud dan sistemnya DAPODIK tidak menjangkau anak yang putus sekolah.
Data sumber statistik anak putus sekolah pun tidak banyak terpublish dengan baik dan lengkap, baik itu di BPS, Kemdikbud, dan lainnya. data anak putus sekolah yang resmi terakhir kali di rilis oleh UNICEF Indonesia itu pun pada tahun 2010. dengan jumlah mencapai 2,5 Juta jiwa.
Dengan berbagai macam masalah pada anak putus sekolah, dan kurangnya perhatian pada mereka. kami membangun suatu sistem yang menjembatani setiap instansi dan masyarakat terkait untuk ikut dalam proses ini.
Sistem ini merangkap pendataan anak putus sekolah yang dapat dilakukan oleh masyarakat terdekat mereka, menggunakan media lintas platform seperti Website Aplikasa, Mobile Aplikasi dan SMS untuk menjangkau masyarakat daerah pedalaman yang tentunya menjadi sumber anak putus sekolah.
eh BTW :
aplikasi kita ini juara 1 loh di regional Sumsel dan lima besar nasional : HACKATHON 2.0
eh BTW :
aplikasi kita ini juara 1 loh di regional Sumsel dan lima besar nasional : HACKATHON 2.0
by Dedy Kurniawan
Pekerja dan Praktisi IT di Media Massa Regional Sumatera Selatan
Ikuti Saya @ Twitter | Facebook | Google Plus
niceee hahaha
BalasHapus